Cara Menerapkan Sistem Anjungan Pasien Mandiri di Rumah Sakit

Anjungan Pasien Mandiri (APM) adalah sebuah mesin yang memungkinkan pasien untuk melakukan pendaftaran kunjungan ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit secara mandiri lewat mesin mirip ATM, yang biasa juga disebut dengan Kiosk.
APM bukan sekadar mesin pendaftaran biasa, tapi solusi modern yang memudahkan pasien dalam melakukan pendaftaran dan mempercepat layanan rumah sakit.
Dengan APM, pasien bisa mendaftar secara mandiri tanpa harus antri di loket pendaftaran.
Nah, bagaimana caranya menerapkan sistem ini di rumah sakit? Yuk, kita bahas langkah-langkahnya!
Lakukan Analisis Kebutuhan dan Perencanaan di Fasilitas Kesehatan

Sebelum mengimplementasikan APM, kamu harus tahu lebih dulu dulu mekanisme bagaimana yang dibutuhkan oleh rumah sakit.
Apakah APM hanya akan digunakan untuk pendaftaran saja? Apa APM akan diterapkan secara penuh menggunakan mesin atau dibuat semi otomatis dengan bantuan verifikasi oleh petugas yang mendampingi.
Ini sangat bergantung dengan resource yang dimiliki oleh rumah sakit sendiri atau demografi pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut, apakah sudah siap dengan pelayanan digital sepenuhnya atau tidak.
Selain itu, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis kebutuhan untuk mengimplementasikan APM di rumah sakit:
- •Evaluasi kebutuhan operasional rumah sakit.
- •Identifikasi fitur yang diperlukan seperti pendaftaran, pembayaran, atau cetak antrian.
- •Tentukan lokasi strategis pemasangan mesin.
- •Identifikasi biaya yang akan dikeluarkan untuk implementasi awal dan operasional.
Pilih Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) yang Tepat
APM terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. APM yang baik memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang andal.
Perangkat keras terdiri dari monitor untuk antarmuka mesin, standing mesin, serta printer untuk mencetak bukti pendaftaran.
Sedangkan perangkat lunak adalah aplikasi yang digunakan sebagai sistem pasien melakukan registrasi ke sistem pendaftaran di rumah sakit.
Pastikan keduanya kompatibel dengan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang sudah ada.
- •Layar sentuh responsif.
- •Sistem keamanan tinggi untuk melindungi data pasien.
- •Antarmuka yang ramah pengguna.
APM Harus Terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Untuk membuat proses pendaftaran yang dilakukan di APM berjalan secara lancar, APM harus terhubung dengan SIMRS yang digunakan di rumah sakit.
Setiap data pasien yang didaftarkan lewat APM juga harus masuk ke SIMRS secara realtime, sehingga unit-unit pelayanan di rumah sakit bisa langsung mengetahui ketika ada pasien yang terdaftar melakukan kunjungan dan bersiap memberikan pelayanan.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan APM terintegrasi dengan baik dengan SIMRS:
- •Kerja sama dengan penyedia layanan SIMRS dan penyedia layanan APM.
- •Pastikan data pasien tersinkron secara otomatis.
- •Lakukan uji coba sebelum digunakan secara resmi.
Berikan Pelatihan Penggunaan APM kepada Petugas Admisi dan Tenaga Kesehatan
APM sebagai sebuah mesin tentu akan butuh bantuan manusia supaya bisa berjalan dengan baik. Mesin secanggih apapun tidak akan maksimal kalau staf rumah sakit tidak paham cara menggunakannya.
Sebelum mulai mengimplementasikan APM untuk pelayanan di rumah sakit, berikan pelatihan kepada petugas admisi dan seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit tentang bagaimana APM akan berfungsi.
Jika petugas admisi dan tenaga kesehatan sudah paham bagaimana penggunaan APM di rumah sakit, maka implementasi APM untuk pelayanan ke pasien akan berjalan lebih mulus.
Berikut beberapa hal perlu diperhatikan untuk membuat petugas di rumah sakit familiat dengan penggunaan APM:
- •Ajarkan cara penggunaan dan pemeliharaan APM.
- •Beri pemahaman tentang keamanan data pasien.
- •Sediakan petunjuk sederhana di dekat mesin.
Beri Edukasi Pasien Secara Inten Pada Tahap Awal Implementasi APM

Dengan mengimplementasikan APM di rumah sakit, otomatis alur pelayanan di rumah sakit akan berubah.
Untuk implementasi awal, agar proses implementasi berjalan secara normal, berikan pendampingan secara inten cara menggunakan APM kepada pasien yang berkunjung ke rumah sakit.
Pasien harus tahu manfaat dan cara menggunakan APM agar teknologi ini bisa digunakan secara maksimal.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengedukasi pasien ketika tahap awal implementasi APM:
- •Pendampingan bisa dilakukan selama 1-3 bulan awal.
- •Pasang petunjuk penggunaan di sekitar mesin.
- •Buat video tutorial singkat.
- •Sediakan petugas untuk membantu pasien pada tahap awal.
Lakukan Uji Coba dan Evaluasi Secara Berkala
Pada saat awal implementasi penggunaan APM, lakukan uji coba terlebih dahulu dengan jangkauan dan periode waktu terbatas untuk memastikan semua sistem berjalan dengan baik.
Selain memastikan berjalan dengan baik, kamu juga harus melakukan uji coba untuk memastikan sistem yang dibuat sudah sesuai dengan alur pelayanan yang dirancang.
Lakukan evaluasi secara berkala setiap 1 sampai dengan 3 bulan untuk memperbaiki sistem dan pelayanan menggunakan APM.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan uji coba penggunaan APM:
- •Simulasikan berbagai skenario penggunaan.
- •Kumpulkan masukan dari pasien dan staf.
- •Perbaiki bug atau kendala yang ditemukan.
Pastikan Keamanan Data Pasien Terjaga dengan Baik
APM mengakses data identitas dan kesehatan pasien yang bersifat pribadi, jadi kamu perlu memastikan, APM yang digunakan bisa menjamin keamanan data pasien.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan data pasien saat mengimplementasikan APM:
- •Data-data sensitif tidak ditampilkan secara terang di mesin APM atau hasil print-out mesin.
- •Gunakan enkripsi data untuk memastikan data aman terenkripsi dan tidak bisa diakses secara sembarangan.
- •Lakukan audit keamanan secara rutin.
Menerapkan Anjungan Pasien Mandiri (APM) bukan hanya soal menghadirkan teknologi canggih di fasilitas kesehatan, tetapi juga tentang kesiapan sistem, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang mendukung.
APM merupakan inovasi layanan kesehatan yang dirancang untuk mempercepat proses administrasi, mengurangi antrian, dan memberikan pengalaman pelayanan yang lebih nyaman dan efisien bagi pasien.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, sistem Anjungan Pasien Mandiri dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat layanan, dan meningkatkan kepuasan pasien.
Inovasi ini tidak hanya membawa manfaat bagi pasien, tetapi juga mendukung tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih optimal.
Tags
muhammad angga adytya
"Angga adalah bagian dari tim pengembangan platform EMR Rawat.ID, dengan spesialisasi mengembangkan antarmuka yang efisien bagi pelayanan pasien."

Teknologi
Apa itu EMR vs EHR vs PHR vs HIS? Berikut Fungsi dan Perbedaannya!

Teknologi
Contoh Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) di Rumah Sakit

Teknologi
Apa itu Telemedicine? Bagaimana Implementasinya di Rumah Sakit?

Teknologi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) vs Sistem Rekam Medis Elektronik (RME)

Teknologi
Mengenal Apa itu Patient Management System (PMS)
