Apa itu EMR vs EHR vs PHR vs HIS? Berikut Fungsi dan Perbedaannya!

Dalam dunia teknologi kesehatan, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan untuk merujuk kepada sistem pencatatan dan manajemen data kesehatan, yaitu EMR (Electronic Medical Record), EHR (Electronic Health Record), PHR (Personal Health Record) dan HIS (Hospital Information System).
Sistem ini memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada pasien dengan memanfaatkan data medis yang lebih realtime, akurat dan terintegrasi.
Meskipun istilah-istilah ini sering digunakan secara bergantian, masing-masing dari istilah tersebut memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam ekosistem layanan kesehatan.
Pada artikel kali ini, kita akan melihat perbedaan dan fungsi dari masing-masing sistem pencatatan dan manajemen data kesehatan tersebut.
Electronic Medical Record (EMR)

EMR (Electronic Medical Record) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan RME (Rekam Medis Elektronik) merupakan sistem yang digunakan oleh petugas medis untuk mencatat data medis pasien dalam sebuah sistem bersifat elektronik atau digital.
Sistem ini digunakan oleh fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Klinik atau Laboratorium Kesehatan.
EMR merupakan sistem digital yang menggantikan rekam medis berbasis kertas untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pencatatan data pasien.
EMR biasanya bersifat terintegrasi dengan berbagai pelayanan, baik dari medis, penunjang medis, keperawatan dan lainnya.
EMR sendiri memiliki beberapa fungsi utama yaitu:
- •Menyimpan informasi kesehatan pasien di satu fasilitas kesehatan
- •Merekam riwayat pemeriksaan medis pasien dari mulai diagnosa, pengobatan dan hasil laboratorium pasien.
- •Mempermudah dokter dan perawat dalam mengakses serta memperbaharui data pasien secara real-time.
- •Membantu dalam analisis data untuk peningkatan kualitas layanan medis.
Kelebihan dan Kekurangan Electronic Medical Record (EMR)
Kelebihan
- •Akurasi tinggi dibandingkan rekam medis kertas, mengurangi resiko kehilangan data, dan meningkatkan efisiensi pelayanan medis.
- •Akses data pasien dengan lebih cepat, efisiensi waktu dan biaya
- •Penyimpanan data yang aman dan tahan lama
Kekurangan
- •Data bersifat pribadi milik fasilitas kesehatan yang bersangkutan tidak dapat digunakan pada fasilitas lainnya.
- •Biaya implementasi awal yang tinggi dan adaptasi pengguna
- •Ketergantungan pada teknologi dan listrik, dan perawatan berkala
Electronic Health Record (EHR)
EHR (Electronic Health Record) merupakan sistem rekam medis elektronik yang lebih luas daripada EMR, dikarenakan dapat digunakan untuk berbagi data antar fasilitas kesehatan.
Dengan menggunakan EHR, fasilitas kesehatan bisa memiliki catatan rekam medis yang lebih kompleks dan terintegrasi dengan fasilitas kesehatan lainnya.
Misalnya ketika seorang pasien berobat di rumah sakit A, kemudian dirujuk ke rumah sakit B untuk pengobatan lanjutannya.
Rumah sakit B bisa melihat riwayat data rekam medis pasien tersebut yang sudah tercatat di rumah sakit A sebelumnya, jika diberikan izin oleh rumah sakit yang bersangkutan dan pasien.
EHR memiliki beberapa fungsi utama yaitu:
- •Menyimpan dan mengelola data kesehatan pasien di berbagai fasilitas layanan kesehatan.
- •Sebagai media komunikasi dan pertukaran informasi antar rumah sakit, klinik, laboratorium, dan apotek.
- •sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan medis berdasarkan data historis pasien yang telah didapatkan dengan lengkap.
- •Memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan tanpa harus mengulang pemeriksaan di fasilitas kesehatan yang berbeda.
Kelebihan & Kekurangan Electronic Health Record (EHR)
Kelebihan
- •Dapat diakses oleh berbagai fasilitas kesehatan yang berwenang, memudahkan komunikasi antara departemen dan/atau pelayanan kesehatan, serta koordinasi antar tenaga medis.
- •Akurasi diagnosa dan perawatan yang lebih baik
- •Efisiensi administrasi, pengurangan biaya dan kepatuhan regulasi
Kekurangan
- •Memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks dan keamanan data yang lebih ketat untuk mencegah kebocoran data medis pasien yang bersifat rahasia dikarenakan bisa di akses oleh berbagai fasilitas kesehatan.
- •Ketergantungan pada Teknologi, Listrik serta perawatan berkala
- •Perbedaan standarisasi dan masalah interoperabilitas.
Personal Health Record (PHR)
PHR (Personal Health Record) merupakan catatan kesehatan digital yang dimiliki oleh pasien itu sendiri.
Berbeda dengan EMR dan EHR yang dikelola oleh fasilitas kesehatan, PHR memungkinkan pasien menyimpan, mengelola dan berbagi informasi kesehatan mereka secara mandiri.
PHR memiliki beberapa fungsi utama yaitu:
- •Kemungkinan pasien menyimpan data rekam medis mereka sendiri, termasuk hasil tes laboratorium, riwayat pengobatan, riwayat obat, dan alergi.
- •Memberikan akses langsung kepada pasien dalam memonitoring kesehatan pasien tersebut.
- •Mempermudah pasien dalam pelayanan kesehatan dengan berkomunikasi dengan tenaga medis dan penyedia layanan kesehatan.
- •Membantu pasien dalam mengatur jadwal pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara mandiri oleh pasien tersebut.
Kelebihan & Kekurangan Personal Health Record (PHR)
Kelebihan
- •Pasien yang menggunakan PHR memiliki kendali penuh atas data rekam medis dan dapat dibagikan kepada siapapun sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut.
- •Fleksibilitas dan kemudahan akses data
- •Memungkinkan integrasi dengan Wearable Devices dan aplikasi kesehatan.
- •Mendukung gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit.
Kekurangan
- •Tidak selalu diakui sebagai data rekam medis resmi dan bisa memiliki keterbatasan dalam memverifikasi dan/atau memvalidasi data pasien.
- •Ketergantungan pada pasien untuk memasukkan data.
- •Ketergantungan pada teknologi, infrastruktur digital, dan resiko keamanan dan privasi data.
Hospital Information System (HIS)

HIS (Hospital Information System) merupakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang mencakup berbagai aspek dari mulai operasional dalam sebuah rumah sakit, sistem ini juga biasa disebut dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit).
HIS mencakup EMR dan EHR sebagai bagian dari sistemnya dan mencakup bagian-bagian lainnya seperti administrasi dan manajemen pasien, keuangan, pasien, stok barang, obat, sumber daya manusia dan bagian lainnya di rumah sakit.
Beberapa fungsi utama dari HIS yaitu:
- •Sistem terintegrasi dalam rumah sakit untuk pengelolaan data rekam medis, keuangan, manajemen tenaga medis, laboratorium, farmasi, dan semua fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
- •Meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit dengan otomatisasi proses administrasi
- •membantu pengelolaan sumber daya rumah sakit untuk memastikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pasien.
- •memberikan laporan analitik terkait kinerja rumah sakit dan tren kesehatan pasien.
Kelebihan dan Kekurangan Hospital Information System (HIS)
Kelebihan
- •HIS sistem informasi manajemen rumah sakit terpadu yang lebih terstruktur, meningkatkan efisiensi dan pendukung keputusan berbasis data.
- •Integrasi data yang lebih baik, akurasi dan keamanan data pasien.
- •Manajemen keuangan, asuransi, monitoring ketersediaan obat dan manajemen farmasi.
- •Laporan dan analisis data kesehatan secara Real-Time.
Kekurangan
- •Implementasi HIS sangat memerlukan biaya yang besar dan keamanan yang harus dijaga serta pelatihan yang memadai bagi staf medis agar bisa menguasai HIS.
- •Membutuhkan pelatihan dan adaptasi pengguna
- •Ketergantungan pada teknologi dan internet.
- •Tidak semua sistem HIS bisa terintegrasi dengan sistem EMR, EHR, atau asuransi kesehatan lainnya.
Kesimpulan
Keempat istilah ini memiliki peran masing-masing dalam manajemen informasi sebuah layanan kesehatan.
EMR berfokus pada pencatatan medis dalam satu layanan kesehatan. EHR dapat berbagi informasi medis antar berbagai fasilitas kesehatan. PHR memberikan kendali penuh kepada pasien dalam mengelola data kesehatannya sendiri.
Sedangkan HIS adalah sebuah sistem terintegrasi menggabungkan fungsionalitas EMR, EHR dengan manajemen rumah sakit dan pelayanan di rumah sakit lainnya secara umum.
Dengan memahami perbedaan dan fungsi dari masing-masing istilah tersebut, penyedia layanan kesehatan dapat menentukan sistem mana yang lebih sesuai untuk digunakan, sesuai dengan karakteristik dari masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan.
Dengan menggunakan jenis sistem yang benar, fasilitas pelayanan kesehatan dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada pasien dan melakukan efisiensi operasional fasilitas pelayanan kesehatan.
Referensi :
- •EMR vs EHR vs PHR - CRM.org, https://crm.org/news/emr-vs-ehr-vs-phr
- •A review of PHR, EMR and EHR integration: A more personalized healthcare and public health policy - Science Direct, https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2211883716300624
Tags
muhammad angga adytya
"Angga adalah bagian dari tim pengembangan platform EMR Rawat.ID, dengan spesialisasi mengembangkan antarmuka yang efisien bagi pelayanan pasien."

Teknologi
Apa itu EMR vs EHR vs PHR vs HIS? Berikut Fungsi dan Perbedaannya!

Teknologi
Contoh Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) di Rumah Sakit

Teknologi
Apa itu Telemedicine? Bagaimana Implementasinya di Rumah Sakit?

Teknologi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) vs Sistem Rekam Medis Elektronik (RME)

Teknologi
Mengenal Apa itu Patient Management System (PMS)
